Foto: zumriau |
intriknews.com - Jakarta - Kementerian Perdagangan memandang remeh gejolak harga daging sapi. Lantaran naiknya tidak signifikan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustinah mengatakan, sebetulnya harga daging sapi masih terbilang stabil. Sebab kenaikannya hanya 1,08% saja.
"Jadi sebetulnya tidak signifikan kenaikannya. Hanya saja, mungkin, permintaan terhadap daging sapi di lapangan menurun sehingga para penjual kesulitan menjualnya. Ini kemungkinan lho ya, berdasarkan logika seperti itu," ungkap Srie di Jakarta, Kamis (21/1/2016).
Kenaikan harga daging sapi yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Srie, diharapkan bisa mereda. Dalam hal ini, peternak sapi diharapkan bisa mendapatkan harga yang sesuai.
"Pemerintah akan turun tangan saat harga tinggi sehingga menyebabkan masyarakat tidak bisa membeli, caranya melalui operasi pasar dan pasar murah," kata Srie.
Pada saat harga daging sapi di NTT jatuh, lanjut Srie, pemerintah juga akan turun guna mengerek naik. Tujuannya agar peternak tidak merugi. "Peternak sapi di NTT menyiapkan 52 ribu ekor, mereka hitungaannya Rp 41 ribu per kg dijual. Pemerintah sediakan harga tawaran Rp 35 ribu per kg. Namun jika ada yang menawar lebih bagus lagi tidak masalah, jadi seperti itu cara pemerintah bantu dari sisi produksi," papar Srie.
Sumber: Inilah
0 Response to "Kemendag Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi Belum Tinggi"
Posting Komentar