intriknews.com - JAKARTA - Sepanjang tahun 2015 Indonesian Police Watch (IPW) mencatat sebanyak ada 107 kasus pembunuhan terhadap perempuan di seluruh Indonesia dengan korban sebanyak 108 orang.
Sebanyak 106 kasus diantaranya tewas dan dua lainnya luka parah.
"Kasus pembunuhan terhadap perempuan menjadi kejahatan yang paling menonjol di tahun 2015," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane kepada tribunnews.com, Minggu (20/12/2015).
IPW mencatat sebagian besar perempuan yang dibunuh merupakan anak baru gede (ABG) dengan pelaku rata-rata kenalannya.
Perempuan berusia dari 4 bulan hingga 25 tahun yang dibunuh sepanjang 2015 ada
sebanyak 54 orang.
Perempuan berusia 26 sampai 50 tahun yang dibunuh sebanyak 39 orang dan usia 51-70 tahun ada 15 orang.
"Sebanyak 29 korban, mayatnya dibuang ke jurang, ke hutan, dan ke jalanan," kata dia.
Pelaku pembunuhan sebagian besar pacar dan suaminya sendiri.
Perempuan yang dibunuh pacarnya sebanyak 25 orang, dibunuh kenalan 22 orang, dibunuh suami 15 orang, dibunuh rampok 12 orang, dibunuh anak 3 orang, dibunuh ayah 1 orang, dan dibunuh orang tak dikenal 30 orang.
Kasus pembunuhan perempuan yang pertama di tahun 2015 terjadi 5 Januari.
Siti Sarah (22) yang sedang hamil empat bulan tewas setelah lehernya dipukul balok dan kemudian dicekik suaminya Jumansyah alias Icang (26) di rumahnya di Sotek, Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur.
"Icang membunuh istrinya karena kesal melihat istrinya menelepon mantan pacarnya terus menerus," ungkapnya.
Kasus pembunuhan paling sadis terjadi 22 Februari 2015.
Yahmini dibakar hidup hidup oleh pacarnya Dimhari di sebuah gubuk di Desa Jogoyasan, Magelang, Jawa Tengah.
Warga sempat menolong tapi akhirnya korban tewas di rumah sakit.
Pelaku lalu dihukum Mahkamah Agung penjara seumur hidup.
Kawasan yang paling rawan terhadap perempuan pada 2015 diantaranya wilayah hukum Polda Metro Jaya yang mencakup Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok.
Di kawasan ini ada 26 perempuan terbunuh, di antaranya dibunuh kenalannya 7 orang, rampok 4 orang, pacar 3 orang, suami 1 orang, dibunuh orang tak dikenal 8 orang, dan lain-lain.
Daerah paling rawan bagi perempuan urutan kedua dipegang Jawa Barat.
Di daerah Jawa Barat ada 20 perempuan dibunuh.
Kemudian disusul jawa Timur dengan 19 kasus pembunuhan dengan korban perempuan.
Setelah itu, Batam 8 kasus, Jateng 8 kasus, Riau 7 kasus, Sulsel 5 kasus, Sumut 3 kasus, Aceh 2 kasus, Kaltim 2 kasus, Kalsel 2 kasus, Kalbar 2 kasus, Babel,
Lampung, Banten, Sulteng, dan Sultra masing-masing 1 kasus.
"Kasus pembunuhan terhadap perempuan tahun 2015 ini tergolong meningkat tajam, terutama untuk wilayah Jakarta," ucapnya.
Tahun 2014 tercatat di Jakarta jumlah perempuan yang dibunuh hanya 17 kasus.
Sama seperti di 2014, para pelaku pembunuhan perempuan adalah orang dekatnya.
Hal ini menunjukkan tidak ada jaminan lagi bahwa seorang perempuan akan aman jika berada di sekitar orang dekatnya.
Untuk itu para perempuan semakin perlu melindungi dirinya sendiri.
IPW mengimbau Polri agar bekerja agresif mengungkap berbagai kasus pembunuhan terhadap perempuan ini, terutama yang dilakukan orang dekatnya.
Tujuannya agar ada efek jera, sehingga kasus pembunuhan terhadap perempuan bisa menurun.
"Sejak lima tahun terakhir kasus pembunuhan terhadap perempuan yang dilakukan orang dekatnya menunjukkan tren peningkatan yang tajam," ujar Neta.
Sumber: Tribunnews
0 Response to "Miris, Sepanjang 2015 108 Perempuan Jadi Korban Pembunuhan, Pelakunya Kebanyakan Orang Terdekat"
Posting Komentar