Mulanya gagah, pungutan itu disebut DANA KETAHANAN ENERGI. Selang satu pekan kemudian diakui bahwa pungutan itu akan digunakan untuk MEMBAYAR UTANG dan juga membangun infrastruktur listrik di daerah-daerah yang membutuhkan.
"Ketahanan energi" macam apa sebenarnya yang dimaksud oleh Menteri ESDM?!
Jika Anda ingat, ini masih pemerintahan yang sama yang di bulan pertamanya dulu juga pernah mencetak KARTU-KARTU berlabel mentereng, padahal program dan anggarannya belum pernah dibahas dalam APBN; dan sejumlah menterinya bisa seenaknya memberikan penjelasan, yang juga sekenanya dan saling bertentangan satu sama lain, mengenai asal dana dari penerbitan KARTU-KARTU tersebut.
Cari simpati dulu, urusan belakangan. Ngomong dulu, akali aturan kemudian.
Begitulah sepertinya cara kerja pemerintahan saat ini.
Karenanya, dalam reshuffle nanti, sebaiknya Presiden bukan hanya mengumumkan perubahan nama sejumlah menteri, tapi juga mengumumkan perubahan nama kabinetnya, dari semula "KABINET KERJA" menjadi "KABINET KERJA SEKENANYA".
Nama baru itu lebih mewakili nilai kejujuran, persis anjuran yang disampaikan Presiden dalam peringatan Maulid Nabi kemarin.
(Tarli Nugroho)
0 Response to "REZIM SEKENANYA"
Posting Komentar