intriknews.com - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat untuk bertemua Presiden Barack Obama menyita perhatian publik yang cukup besar. Pasalnya, kepergian Jokowi ke negeri ke AS di tengah Indonesia dilanda kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang belum berhasil diatasi.
Namun, Jokowi kekeuh berangkat ke AS. Lantas apa yang menyebabkan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI tersebut untuk tetap berangkat ke AS. Apa misi yang dibawa Presiden untuk Indonesia.
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi, Presiden Jokowi akan membicarakan empat hal saat melakukan pertemuan bilateral dengan Obama.
Pembicaraan akan meliputi empat hal pembahasan. Pertemuan akan digelar di Oval Office Gedung Putih, Senin pagi waktu AS.
"Yang pertama mengenai Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia tapi pada saat yang sama Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar di dunia yang toleran, pluralis, dan sebagainya yang tidak dimiliki negara lain memberikan nilai strategis bagi Indonesia, dengan itu Indonesia siap memainkan peran sebagai jembatan," katanya saat konferensi pers di Blair House, Washington DC, Minggu malam waktu AS.
Hal kedua soal ekonomi yang menekankan ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka yang siap meningkatkan bekerja sama ekonomi dengan AS dan dunia.
Dengan ekonomi yang terbuka, kata dia, menjadikan Indonesia lebih mudah bekerja sama dengan ekonomi negara manapun apalagi didukung dengan paket kebijakan yang akan sangat membantu Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka.
Hal ketiga adalah Indonesia merupakan pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan pasar digital mencapai 12 miliar dolar AS pada 2014.
"Angka itu sangat berarti (kenaikannya) dibandingkan dengan pada 2013 yang sebesar 8 miliar dolar AS," katanya.
Pencapaian itu kata Retno belum ada campur tangan pemerintah di dalamnya. "Kalau ada campur tangan pemerintah diproyeksikan pada 2020, Indonesia akan menjadi 'the biggest digital market' di Asia Tenggara," katanya.
Hal keempat yang akan dibicarakan yakni isu climate change mengingat kedua negara merupakan pemimpin negara besar.
"Goalnya karena Indonesia adalah negara besar maka kita berharap bahwa pertemuan ini membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan dunia," katanya.
Sumber: Inilah
0 Response to "Walah., Kedatangan Jokowi Ke AS Ujung-ujungnya Indonesia Hanya Jadi Objek Pasar Produk Industri Asing"
Posting Komentar