Ustadz Ali Hasan Bawazer
Melihat di media, rame-rame pada membicarakan sumpah pemuda. Media, dan masyarakat secara umum menilai, bahwa pemuda yang berprestasi, terlebih di kancah internasional, dialah pemuda yang menjunjung tinggi nilai-nilai sumpah pemuda.
Dan kita sebagai bangsa yang berketuhanan, kita memiliki sarana untuk menilai mana prestasi yang laik untuk disyukuri dan diakui sebagai prestasi, dan mana prestasi yang harus ditangisi.
Pemuda mencerminkan kekuatan. Namun pemuda yang kalah oleh hawa nafsunya adalah pemuda yang lemah!
"Bukanlah orang yang kuat itu adalah yang sanggup menjatuhkan seseorang dalam duel. Orang kuat adalah yang sanggup menguasai dirinya tatkala dia marah."
Pemuda yang berprestasi dengan mengumbar auratnya di media, sehingga mendapat penghargaan internasional untuk itu; mungkin lebih bisa dikatakan sebagai pemuda yang perlu disumpai atau sampah pemuda.
Pemuda yang bisa memberikan manfaat sebesar-besarkan bagi lingkungan, masyarakat dan bangsanya, dialah pemuda yang patut disyukuri.
Pemuda yang memilih untuk mendalami ilmu agama, untuk nantinya menjadi pelita-pelita bagi bangsa ini, untuk menghidupkan hati-hati yang mati dan menyembuhkan hati-hati yang sakit dengan tauhid dan sunnah, inilah pemuda-pemuda yang patut disyukuri.
Pemuda yang bisa mengekang dirinya dari asap rokok, terlebih bangsa ini menghadapi masalah besar akibat asap!! Pemuda-pemuda inilah yang laik untuk disyukuri.
Pemuda yang membuka lapangan-lapangan pekerjaan baru dengan usaha-usaha kreatif mereka, bukan hanya pandai membuat surat lamaran kerja, inilah pemuda-pemuda yang laik disyukuri.
Pemuda yang menjaga kejujuran dan amanahnya serta profesionalisme mereka, sehingga nantinya tatkala diberi amanah yang lebih besar di negeri ini bisa mmmbersihkan sampah-sampah yg ada, dan menjadi berkah bagi bangsa ini. Inilah pemuda!!
Allah menyebutkan tentang Ashabul Kahfi:
"Sesungguhnya mereka adalah PEMUDA-PEMUDA yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk." Qs. Al Kahfi: 13
Allah menyampaikan tentang pengikut-pengikut Musa, tatkala Firuan dengan kekuasaannya menekan dan menindas Bani Israel,
"Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan PEMUDA-PEMUDA dari kaumnya (Musa).." QS. Yunus: 83
Dan, tatkala Ibrahim memporak porandakan berhala-berhala sesembahan musyrikin di zamannya, Allah sebutkan:
"Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang PEMUDA yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim"." Qs. Al Anbiya: 60
Pemuda yang manakah anda? Pemuda generasi Ibrahim, Ashabul Kahfi, atau Salafus Sholeh terdahulu? Mereka-mereka yang telah menjadi keberkahan bagi manusia-manusia di zamannya dan manusia-manusia sesudah mereka...
Atau pemuda-pemuda generasi Firaun, Hitler, Lenin, Stalin, Aidit; atau Abdullah bin Saba', Jahm bin Shofwan, Washil bin Atho', Ibnu Araby, al Hallaj, yang merusak agama, bangsa dan negara mereka?!!
___
*dari fb Ustadz Ali Hasan Bawazer
0 Response to "Sumpah Pemuda atau Pemuda Sampah"
Posting Komentar