intriknews.com California - Walaupun kasus asap semakin meluas di wilayah Indonesia, tidak menyurutkan Presiden Joko Widodo untuk melakukan lawatan kerja ke Amerika Serikat. Ketika berangkat Sabtu (24/10) sore, rombongan Presiden berangkat menggunakan pesawat kepresidenan jenis BBJ2 (Boeing Business Jet 2) yang merupakan variasi dari Boeing 737-800 dan mendarat di landasan udara Joint Base Andrews, fasilitas militer Amerika Serikat yang terletak di negara bagian Maryland, tak jauh dari ibukota Washington, DC pada Minggu (25/10) pagi.
Keputusan Jokowi untuk tetap melawat ini tentu saja mendapatkan protes dari berbagai kalangan mulai tokoh seperti Yusril Ihza Mahendra dan berbagai aktivis tanah air. Protes itu tidak hanya ada di dalam negeri. Di Amerika Serikat, sebagian besar masyarakat diaspora Indonesia sudah siap menyambut Presiden Joko Widodo dengan demonstrasi sebagai bentuk protes dan melayangkan beberapa tuntutan. Di antaranya adalah apa yang akan dilakukan oleh komunitas Agent of Change (AOC) dan Future Indonesia di negara bagian California.
“Kami memandang sikap Presiden Jokowi kurang pas, bahkan terkesan tidak peduli dengan nasib rakyatnya yang tiap hari harus menghirup asap beracun. Kenapa tidak ditunda dan di-reschedule saja?” ujar Chris Komari, aktivis AOC dan Future Indonesia seperti dilansir CakraWarta di California, Sabtu (24/10) malam waktu Amerika atau Minggu (25/10) pagi waktu Indonesia.
Rencana aksi tersebut, menurut Chris yang bertindak sebagai salah satu leader dan organizer aksi telah berkordinasi dengan 3 kepolisian yakni East Palo Alto Police Department, Cupertino Police Department dan Mountain View Police Department.
“Rencana aksi akan kami fokuskan di depan Computer History Museum, 1401 N.Shoreline Boulevard, di kota Mountain View pukul 09.00 AM, dimana Presiden Joko Widodo akan memulai acaranya di Silicon Valley,” ujar pria yang sudah 23 tahun tinggal di Amerika Serikat tersebut.
Selain menunjukkan protes terhadap ngototnya Presiden Joko Widodo melawat ke Amerika Serikat, aksi tersebut memiliki sejumlah tuntuntan.
“Tuntutan kami banyak tapi yang critical yaitu, pertama, hutang yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo yang setinggi langit itu siapa yang akan melunasi, kapan dan darimana duitnya,” kata pria yang pernah menjabat di City Council (semacam DPRD II) di kota Bay Point, California pada 2002 dan 2008 itu.
Menurut Chris, pihaknya dari AOC sudah mengajukan usulan dan gagasan agar DPR segera membuat UU Debt Ceiling untuk membatasi berapa banyak hutang baru yang bisa dikeluarkan oleh pemerintah tiap tahun hingga 5 tahun ke depan.
“Tanpa UU Debt Ceiling, Presiden bisa sak enak udele dewe berhutang dan tidak mau pusing memikirkan kapan melunasinya. Yang menjadi korban tetap rakyat dan generasi berikutnya,” ujar mantan Presiden Chamber of Commerce di Kota Bay Point tersebut.
0 Response to "Asap Riau Tidak Jadi Prioritas Jokowi, Warga Indonesia di Amerika Juga Akan Demo Presiden"
Posting Komentar