intriknews.com Jakarta - Peristiwa penangkapan aktivis Kontras yang melakukan unjuk rasa saat memperingati Hari HAM sedunia mengindikasikan bahwa rezim Jokowi yang berkuasa sekarang semakin represif.
Hal tersebut disampaikan pengamat politik Zainal Abidin pada Jumat (11/12). “Rezim ini sangat represif, yang didukung media-media penjilat. Berita aktivis Kontras ditangkap tak ada berita di media pendukung Jokowi. Ini sebuah kesengajaan,” tegas Zainal Abidin seperti dilansir Intelijen.
Saat ini, menurutnya, telah terjadi kamulfase demokrasi dan persengkolan media dengan penguasa.
“Media yang seharusnya bagian dari demokrasi mengontrol penguasa menjadi bagian penguasa. Demokrasi Indonesia mengalami kemunduran,” ujar Zainal.
Ia mengatakan, rakyat semakin cerdas, menyikapi tindakan penguasa saat ini terhadap aktivis HAM.
“Janji Jokowi untuk menyelesaikan kasus HAM, kasus Munir, hanya janji manis saja,” ketusnya.
Seperti diketahui, sembilan aktivis dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ditangkap aparat Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat (10/12).
Kesembilan aktivis tersebut ditangkap karena menggelar unjuk rasa memperingati Hari Hak Asasi Manusia se-Dunia di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta.
Berdasarkan penuturan polisi, Bundaran HI adalah salah satu tempat yang dilarang untuk unjuk rasa, sesuai Peraturan Gubernur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang Pengendalian Pelaksanaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum pada Ruang Terbuka.
Komisaris Polisi Suyatno yang merupakan Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Pusat, menolak disebut menangkap para aktivis tersebut. Ia beralasan mereka tidak ditahan dan hanya didata identitasnya saja.
0 Response to "Sembilan Aktifis Kontras Ditangkap. Pengamat: Rezim Jokowi Makin Represif dan Didukung Media Penjilat!"
Posting Komentar