intriknews.com Beijing - Kehadiran Megawati Soekarnoputri, Mantan Presiden Republik Indonesia dalam beberapa acara kenegaraan menjadi tanda tanya bagi rakyat siapakah sebenarnya presiden Indonesia yang sesungguhnya, dilihat dari peran Megawati yang terlalu jauh dalam menentukan keputusan dalam acara yang seharusnya menjadi level presiden.
Seperti diketahui, Megawati Soekarnoputri dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk terus memantapkan hubungan dan kerja sama Indonesia dan China yang telah berjalan baik, dalam kerangka mitra strategis komprehensif.
"Kami bicara bagaimana agar kemitraan strategis komprehensif yang telah disepakati kedua negara dapat lebih dimantapkan dan dijabarkan lebih nyata lagi, sehingga menguntungkan bagi kedua pihak," kata Megawati seperti dilansir Republika usai melakukan pertemuan dengan Presiden Xi di Beijing, Kamis (15/10) malam waktu setempat.
Ia mengatakan banyak kerja sama yang dapat dibangun dengan China, terlebih Indonesia dan China memiliki kesamaan dalam membangunan sektor maritim.
"China memiliki proyek Jalur Sutra Maritim Abad 21, dan kita memiliki proyek Poros Maritim, ini peluang sangat bagus bagi Indonesia untuk bisa mengembangkan diri, tentu dengan tetap melihat peluang yang sesuai dengan kebutuhan kita," jelasnya.
"Kami ingin agar kerja sama tersebut juga turut memajukan wilayah Timur Indonesia, karena fokus pembangunan kita kan ke Timur, tanpa mengabaikan wilayah barat Indonesia yang telah berkembang maju," ujarnya menambahkan.
Interaksi antarkedua bangsa, dalam konteks jalur sutra tidak dapat dipungkiri turut memperkaya dan menumbuhkembangkan budaya di kedua negara, bahkan jauh melampaui batas-batas negara seperti yang telah dikenal oleh generasi ke generasi di Indonesia.
"Perkuatan nilai-nilai budaya bangsa harus terus dilakukan, ditumbuhkkembangkan, agar kita tetap mampu menghadapi segala tantangan berat di masa depan, sekaligus mememberikan kontribusi maskimal bagi terciptanya perdamaian dunia," ungkapnya.
Tentang kecenderungan Indonesia akan terus menjadi pasar bagi produk-produk asal China, jika Jalur Sutra Maritim Abad 21 China dan Poros Maritim Indonesia terhubung, ia mengatakan hal itu semua tergantung pemerintah Indonesia.
"Kita harus dapat memilih, memilah, mana yang dapat kita kembangkan dan produksi sendiri, mana yang kita masih harus impor. Jadi berdikari, bukan berarti kita menutup diri dan anti-asing. Kita yang harus mampu memilih dan memilah," ujar Megawati.
0 Response to "Megawati Gantikan Jokowi Dalam Rapat Kerjasama China dan Indonesia?"
Posting Komentar