Coretan Seorang Ibu di Pekanbaru: PAGI KELABU DI MUSIM JEREBU


Anak-anakku,
Rasanya sudah lebih satu bulan kita menghitung waktu
Namun musim jerebu kali ini masih saja enggan berlalu
Entah sampai kapan, hati ibu pun ikut miris membeku

Anakku,
Tanpa dosa, setiap hari kita lalui semua ini dengan pilu
Di langit kita, cahaya matahari terus ditutup awan kelabu
Pagi, siang, dan malam, kita hidup bagai dalam kelambu debu

Nak,
Senin pagi ini dan hari-hari sebelumnya kalian semestinya bukan berada di rumah
Di sekolahlah tempatnya berkumpul bersama untuk menjemput masa depan cerah
Tapi lagi-lagi sekolah kalian diliburkan akibat dari kabut asap yang semakin parah

Nak,
Kali ini ibumu tidak bisa melarang kalian bermain di luar rumah bersama
Sebulan sudah kalian sering dikurung dalam kamar tanpa membuka jendela
Kadang ibu sedih melihat kehidupan kalian seperti berada dalam sebuah penjara

Anakku,
Ibu paham bermain adalah dunia kalian yang tak mungkin dirampas
Teruslah kayuh pedal sepedamu walau dalam helaan udara yang berampas
Tataplah terus jalan di depanmu walau dengan pandangan mata yang terbatas

Anak-anakku,
Jika kalian besar nanti jangan ditanya pada ibu siapa yang salah atas kondisi ini
Pemerintah katanya sudah berbuat walau belum menampakkan hasilnya sampai saat ini
Catatlah tragedi ini untuk senantiasa direnungi agar kerusakan negeri  ini tak terulang kembali......

Pekanbaru, awal Oktober 2015
Teruntuk anak-anak negeri yang sedang pilu kala asap menderu.... .

-Selvi Marlenni-

*dari fb Selvi Marlenni



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Coretan Seorang Ibu di Pekanbaru: PAGI KELABU DI MUSIM JEREBU"

Posting Komentar