Mohamed Abdesalam (img:wp) |
intriknews.com Belgia - Mohamed Abdesalam dan keluarganya tinggal di rumah tiga lantai di bagian Molenbeek dari ibukota Belgia. Mereka adalah keluarga yang terbuka dan menyangkal ada bagian keluarganya yang tersangkut kasus terorisme. "Kami tidak pernah punya masalah dengan hukum." ujarnya seperti dilansir Washington Post.
Saudara Mohamed yang berumur 26 tahun adalah buronan atas peristiwa teror Paris. Saudaranya yang lain meledakkan dirinya di Boulevard Voltaire di Paris pada hari Jumat, bagian teror yang menewaskan 129 orang.
Setelah serangan di Paris, keluarga Maroko generasi kedua tersebut telah menjadi pembicaraan di Molenbeek, lingkungan sebagian besar Muslim yang telah disebut "ibukota jihad Eropa" dan disebut memproduksi puluhan pejuang yang bertekad menyerang Barat. Setidaknya lima dari penyerang Paris memiliki hubungan dengan kabupaten tersebut.
Hanya beberapa minggu sebelum serangan, Mohamed bekerja untuk pemerintah daerah. Saudaranya Salah, 26, menganggur, seperti sekitar 40 persen dari orang-orang muda yang tinggal di Molenbeek. Dia menghabiskan waktu untuk nongkrong di Cafe Les Beguines, dijalankan oleh saudara yang menjadi pelaku bom bunuh diri, Brahim, yang berumur 31 tahun.
Awal bulan ini, polisi menutup kafe tersebut setelah para tetangga menuduh ada aroma kuat ganja di kafe tersebut. Seorang pria di lingkungan yang dekat dengan kafe, menuduh tempat itu dikenal sebagai tempat untuk membeli ganja dan ponsel curian.
Media setempat menyebutkan, garis keluarga Abdeslam masih kabur, tapi jelas bahwa setidaknya dua dari saudaranya, seperti banyak pemuda lainnya di Molenbeek, sebelumnya pernah melanggar hukum dalam kasus pidana ringan. Para media menyebutkan, mereka mungkin telah jatuh kedalam pengaruh perekrutan di Molenbeek, dan para pemuda yang menganggur untuk melakukan sesuatu yang lebih banyak mendatangkan uang dengan upah kejahatan yang lebih besar.
0 Response to "Dua Pemuda Muslim Belgia Jadi Tersangka Teror Paris. Kambing Hitam Yang Baru?"
Posting Komentar