APAKAH BANDUNG MENJADI SILICON VALLEY INDONESIA?
Beberapa faktor yang menjadikan Bandung siap untuk bisnis
Semakin berkembangnya perusahaan startups di Indonesia telah menjadikan Jakarta kehabisan ruang untuk memenuhi kebutuhan area perkantoran. Bandung pun dilirik perusahaan-perusahaan besar dunia serta perusahaan startup untuk menjadi pusat perkantoran mereka di masa depan.
Dalam data yang dirilis Lamudi Indonesia (17/11/2015) mengungkapkan lima alasan utama mengapa Bandung menarik perhatian para investor sebagai alternatif kota industri setelah Jakarta.
1. Ridwan Kamil
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dianggap memberikan sentimen positif terhadap perekonomian Bandung karena visi dan program kerjanya yang inovatif. Ridwan Kamil yang merupakan seorang entrepeneur lulusan master dari University of California Berkeley ini menginvestasikan $1.8 miliar untuk pembangunan monorail sepanjang 90 km yang akan mengatasi kemacetan dan mengundang lebih banyak investor untuk membuka kantor di Bandung. Saat mendirikan startup Urbane Indonesia Ridwan Kamil dikenal cerdas dalam mengembangkan bisnis dengan memberikan perhatian lebih pada suara anak muda.
2. Kota Kelahiran Perusahaan Startups
Bandung dikenal sebagai kota kelahiran perusahaan-perusahaan startups yang bergerak di bidang teknologi. ColorLabs, Project.co.id, Nightspade, Indigo Trend adalah sebagian contohnya. Ridwan Kamil menilai berkumpulnya perusahaan-perusahaan startups di satu kota dapat menciptakan sinergi positif untuk berkembang. Untuk menginsentif berkembangnya perusahaan-perusahaan ini, Ridwan Kamil memberi keringanan pajak dan fasilitas gedung yang dapat digunakan secara gratis oleh perusahaan startup untuk satu tahun pertama.
3. Wi-fi Hotspots
Bandung menargetkan pemasangan 40.000 hotspots. Ekspansi area wifi hotspots di Bandung meningkatkan angka produktivitas pemakaian internet di tahun 2015. Managing Director Lamudi Indonesia, Steven Ghoos menilai peningkatan angka pengguna internet memberikan kesempatan baik bagi berkembangnya bisnis e-commerce di Indonesia.
“Para pengembang bisnis kini mulai tertarik pada Bandung yang memiliki tingkat kompetisi lebih tinggi dari Jakarta dan memiliki angka penduduk muda yang banyak,” ungkap Steven.
4. Teknopolis
Bandung tengah mempersiapkan lahan seluas 800 hektar di Gedebage untuk menjadi kota industri teknologi. Investasi sebesar $800 juta telah dipersiapkan untuk pembangunan kawasan yang akan menjadi rumah bagi ratusan perusahaan baru. Konsepnya berupa kota teknologi di dalam sebuah kota. Orang-orang akan bekerja dan juga tinggal di dalamnya. Agar terbangun atmosfir yang inovatif, kota ini hanya memuat perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.
5. Tech Hub
Yang menjadi daya tarik utama perusahaan startups memulai bisnisnya di Bandung adalah banyaknya universitas yang menjadi penghasil sumber daya manusia handal. Bandung memiliki jumlah angkatan muda besar yang hampir seluruhnya telah melek teknologi bahkan menjadi ahli di bidang tersebut. Perusahaan startups bisa dengan mudah menemukan sarjana muda yang mampu merancang atau mengembangkan sistem operasi digital. Dengan dukungan pembangunan infrastruktur bisnis yang memadai dari pemerintah Bandung bisa menjadi pusat riset teknologi di Indonesia.
Data onsite Lamudi terkini mengungkapkan bahwa sekitar 67 persen atau mayoritas property komersial yang dipasarkan di Bandung adalah rumah kantor (ruko). Properti komersil di Bandung, termasuk ruko, perkantoran, ruang usaha, tempat industri atau gudang, serta virtual office dipasarkan dengan harga jual rata-rata Rp. 11.900.000 per meter persegi dan harga sewa rata-rata yaitu Rp. 560.000 per meter persegi per tahunnya.
0 Response to "5 Faktor Bandung Menjadi Silicon Valley Indonesia"
Posting Komentar