Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat) |
intriknews.com - Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan memprediksi angka LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi) Jabar menclok di level 5%. Hal ini terdeteksi dari pergerakan ekonomi yang terus menggeliat.
"Contohnya LPE 2016 diproyeksikan naik menjadi 5,56 sampai 5,68 persen, atau tumbuh dari realisasi tahun ini sebesar 5,1 sampai 5,2 persen," kata Aher sapaan akrab Gubernur Jabar di Bandung, Selasa (24/11/2015).
Adanya optimisme atas LPE ini, lanjut Aher, didasarkan data BPS Jabar yang memaparkan adanya penaikan angka pertumbuhan sejak triwulan III-2015. "Secara year on year, ekonomi Jabar triwulan III 2015 terhadap triwulan III-2014 mengalami pertumbuhan 5,03 persen," kata Aher.
Aher mengatakan, perekonomian triwulan III-2015 terhadap triwulan sebelumnya, tumbuh 2,05% (quarter-to-quarter). Kemudian, secara cumulative to cumulative, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2015 di bandingkan periode yang sama 2014 mengalami pertumbuhan 4,93%.
"PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 392,21 triliun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 Rp 307,37 triliun, sehingga seluruh indikator makro ini lebih baik dari LPE nasional yang hingga triwulan III 2015 mencapai 4,73 persen," papar Aher.
Aher mengakui, LPE Jabar sempat turun di awal 2015, namun berangsur-angsur membaik. Pemicunya adalah belanja ekonomi pemerintah sudah pulih setelah sempat terkendala nomenklatur perubahan struktur kabinet serta kekhawatiran kriminalisasi kebijakan.
Di sisi lain, kata Aher, secara eksternal, penguatan dollar AS, menyentuh titik jenuh karena jika terlalu kuat akan menggerus daya saingnya. Hal ini membuat daya serap tenaga kerja di AS melemah, yakni tenaga kerja sektor non pertanian yang semula 200-300 ribu orang/tahun kini hanya 100 ribu saja.
"Situasi ini membuat nilai tukar rupiah mulai stabil di Rp 13.500, setelah sempat menembus Rp 14.000. Aher berharap stabilitas nilai tukar dan belanja pemerintah tersebut membuat belanja individu (yang membentuk pembentukan PDRB sebesar 60%) mulai bergerak lagi," ucap Aher.
Pemprov Jabar, lanjut Aher berkomitmen mulai menggenjot lagi belanja pemerintah dengan merealisasikan aneka megaproyek infrastruktur di Jabar terdekat, seperti tol, bandara BIJB, mesjid raya, pembangunan jalan dan venue PON 2016, dan banyak lagi.
Selain itu, dari sisi konsep kawasan ekonomi, tahun depan akan dirintis pembangunan 3 Metropolitan dan 3 Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat serta dukungan Pembangunan Koridor Jawa Barat Bagian Utara dan Jawa Barat Bagian Selatan.
Selain itu, guna mencapai targetan 2016, Aher berharap pemerintah pusat meneruskan dan meningkatkan enam paket deregulasi (terutama reevaluasi aset) karena nyata ikut menyumbang perbaikan persepsi pelaku ekonomi indonesia.
Pemprov Jabar juga mendorong seluruh elemen menjaga pertumbuhan positif sektor pertanian, terutama mulai masuknya musim hujan dan kondisi harga-harga komoditas sektor pertanian membaik. Apalagi faktanya, sektor pertanian menjadi salah satu pengungkit LPE nasional triwulan III, sehingga perlu insentif dan kawalan pada ekonomi pertanian.
"Dari sisi output yang riil, kami berharap target pertumbuhan ekonomi 2016 ini terasa dalam penurunan angka kemiskinan dan peningkatan daya beli. Tahun ini, kami harapkan tingkat kemiskinan mencapai 8,9 persen dari jumlah penduduk di Jawa Barat 46,8 juta dan tahun depan bisa turun ke kisaran 7,86-8,02 persen," kata Aher.
Sumber: Inilah
0 Response to "Aher: Laju Pertumbuhan Ekonomi Jabar Lampaui Pertumbuhan Nasional"
Posting Komentar