Pengamat ekonomi dari AEPI, Salamuddin Daeng |
intriknews.com Jakarta - Kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dan wakilnya, Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia yang katanya dilakukan oleh Ketua DPR RI, Setya Novanto dinilai mengandung isu tersembunyi.
Isu yang belakangan membuat gaduh perpolitikan Indonesia tersebut sengaja dimainkan oleh pihak Freeport Indonesia melalui marketingnya Menteri ESDM, Sudirman Said untuk meningkatkan harga jual di pasaran saat ini. Maklum, untuk ukuran dunia, saham Freeport terbilang murah, dibandingkan perusahaan multinasional Amerika Serikat lainnya.
"Tahun 2014 Freeport Internasional dinyatakan merugi. Baik karena faktor utang besar, juga karena faktor jatuhnya harga bahan tambang. Tahun 2014 Freeport Internasional merugi mencapai 1,3 miliar dolar lebih. Kerugian Freeport tampaknya akan berlanjut pada tahun 2015 ini," terang pengamat ekonomi dari AEPI, Salamuddin Daeng seperti dilansir RMOL, Kamis (26/11).
PT Freeport memang perusahaan besar, namun utangnya juga segunung, di tengah merosotnya harga hasil tambang harga saham Freeport ikut ambruk. Kata Salamuddin, di Indonesia, Freeport berusaha untuk agar menjadi rebutan.
"Dibuat lah skenario bahwa elite politik Indonesia yang memang tidak punya malu berebut saham Freeport. Melalui marketingnya menteri ESDM Sudirman Said, Freeport menampilkan diri sebagai rebutan," jelasnya.
0 Response to "Ada Maksud Tersembunyi Dari Kasus Pencatutan Nama Jokowi?"
Posting Komentar