intriknews.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menilai, pendidikan demokrasi masih sangat minim. Bahkan, belum banyak partai politik yang memberikan pendidikan khusus politik kepada kader maupun masyarakat.
Oleh karenanya, partai besutan Amin Rais tersebut melaunching Sekolah Politik Rakyat (SPK) yang diproyeksikan untuk menciptakan generasi muda PAN di masa yang akan datang.
Zulkifli berharap 100 kader SPK yang akan mengikuti pendidikan politik selama tiga bulan ke depan, mampu mengubah sejarah di Indonesia. Dia juga menginginkan generasi muda mampu menuntaskan cita-cita reformasi 1998.
"Sejarah itu berulang, yang meluruskan kiblat bangsa di tahun 1965 adalah mahasiswa. Begitu juga dengan tahun 1998 juga mahasiswa. Kalian (kader SPK) bisa meneruskan cita-cita reformasi yang telah berjalan 18 tahun ini," kata Zulkifli di hadapan kader SPK PAN, Sabtu (31/10/2015).
Reformasi yang dicita-citakan masih jauh dari yang diharapkan. Sebab demokrasi di Indonesia hanya berupa tata cara belum demokrasi yang bersifat substansi.
"Harusnya demokrasi memberikan kesejahatraan, keseteraan, keadilan dan kemakmuran. Saat pilkada santer terdengar istilah NPWP atau nomor piro wani piro. Sebab masyarakat belum mendapatkan pendidikan politik yang tepat," tuturnya.
"Masyarakat belum tahu esensi dari pemilihan atau demokrasi. Tahunnya pilih bupati harga suaranya berapa. Padahal memilih calon yang mampu memberikan perubahan negeri tidak dipikirkan. Akhirnya ditukar dengan cukup sembako plus bajub dan duit," tambahnya.
Sejatinya, kata Zulkifli, PAN lahir dari kandungan reformasi, dengan pergulatan cita-cita negeri dengan negeri adil dan makmur. "Tidak mungkin cita-cita itu kita kerjakan sendiri tanpa dukungan adik-adik (kader SPK). Akan sulit capai cita-cita yang mulia itu," pungkasnya.
Sumber: Okezone
0 Response to "Zulkifli Hasan: Sejarah itu Berulang, yang Meluruskan Kiblat Bangsa adalah Mahasiswa"
Posting Komentar