TRAGEDI PARIS telah mengguncang dunia. Serangkaian serangan, penembakan, bom dan penyanderaan terjadi di ibukota Perancis, Paris, Jumat malam (13/11/2015). Lebih 100 orang dilaporkan telah tewas di aula konser Bataclan di pusat kota Paris. Serangan juga terjadi di stadion Stade de France.
Ternyata pihak intelijen dan media Perancis sudah tahu akan terjadinya ancaman Teroris sebelumnya. Hal ini disampaikan Dr. Mahmud Syaltout, S.H., DEA, dari Fisipol Universitas Indonesia.
Berikut 'analisa' dari Dr. Mahmud Syaltout yang disampaikan di laman facebooknya (14/11/2015):
Intel Prancis kecolongan ataukah justru weruh sak dhurunge winarah?
Dalam Laporan Tahunan
Observatoire National de la Délinquance et des Réponses Pénales (ONDRP) tahun 2014, yang bisa diunduh utuh (dalam bahasa Prancis) di: http://ift.tt/1kwS4VY - ONDRP sebagai departemen di bawah Institut national des hautes études de la sécurité et de la Justice (INHESJ) - kalau di Indonesia setara dengan Intelkam - Intel keamanan POLRI dan/atau BIN (?) - yang bertugas layaknya tupoksi intel pada umumnya yaitu "processing data", khususnya terkait kriminalitas dan kenakalan (remaja) - bersama-sama dengan Institut national de la statistique et des études économiques (INSEE) - yang kalau di Indonesia setara dengan BPS, merilis sekaligus mewanti-wanti apa saja ancaman yang membayangi masyarakat Prancis.
Dalam laporan tsb, ancaman terrorisme naik scr signifikan pada tahun 2015 ini, dan berada di posisi kedua setelah ancaman pengangguran dan kerentanan pekerjaan.
Jika dilihat secara seksama, slope garis warna merah terlihat naik secara sangat signifikan, dengan kata lain, ancaman terrorisme di Prancis pada tahun 2015 itu termasuk "très significative" alias terbaca banget.
Hal yang menarik, pada jumat pagi (13/11) alias beberapa jam sebelum kejadian, beberapa media Prancis mengabarkan hal yang senada "Awas bahaya terrorisme!", spt di:
- http://ift.tt/1kwS6NA
- http://ift.tt/1O9deTn
- http://ift.tt/1kwS6ND
- http://ift.tt/1O9deTo
- http://ift.tt/1kwS6NE
- http://ift.tt/1O9dhyG
Dan, ternyata benar, malam hari itu juga, terorisme menusuk jantung ibukota Prancis, Paris bersimbah darah...
Jika laporan ini sudah terpublikasi, dan bahkan sudah dikutip media, mengapa Hollande dan man-temannya tidak bereaksi cepat? Karena, jika melihat dgn seksama, di antara 3 ancaman tertinggi, 2 ancaman menunjukkan kegagalan rezim Hollande menjamin kesejahteraan - sekaligus meruntuhkan semua janji-janji kampanyenya untuk menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak dan mengentaskan kemiskinan sekaligus menyelesaikan krisis finansial (kapitalisme).
*Sumber: http://ift.tt/1kwS4W3
0 Response to "Intelijen dan Media Perancis Sudah Tahu Sebelumnya Akan Ada Aksi Teror"
Posting Komentar