Akibat Kabut Asap Produksi Karet Menurun

petani karet

intriknews.com - Kabut asap ternyata berdampak kepada produksi karet di Medan, Sumatera Utara. Untuk periode September 2015-Februari 2016, produksinya diprediksi anjlok 300.000 ton.

"Walaupun kabut asap tidak lagi menghalangi sinar matahari langsung ke tajuk tanaman, namun produksi tidak secara spontan dapat normal kembali," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Minggu (1/11/2015).

Kata Edy, pohon karet memerlukan waktu untuk mengatur kembali sistem metabolismenya yang terganggu asap dalam empat bulan ini. Asap mengganggu proses fotosintesis yang menyebabkan terhambatnya biosintesis karet.

Sementara, lateks merupakan hasil fotosintesis dalam bentuk produk fotosintesis (fotosintat) sukrosa dan fotosintat lainnya yang ditranslokasikan dari daun melalui pembuluh tapis ke dalam pembuluh lateks. "Secara fisiologi, diperlukan waktu 42 jam untuk terbentuknya lateks," papar Edy.

Tahun ini, produksi karet Indonesia berdasarkan estimasi Asosiasi Negara Produsen Karet Alam (Association of Natural Rubber Producing Countries/ANRPC) mencapai 3.175.000 ton, atau naik tipis di banding 2014 yang mencapai 3.153.200 ton.

Penurunan produksi, kata Edy, sudah terlihat pada September 2015 dimana tinggal 253.700 ton dari September 2014 yang 254.600 ton. Selain dampak kabut asap, potensi penurunan produksi juga disebabkan kemarau panjang akibat El Nino khususnya di belahan bumi selatan.

"Kalau produksi benar-benar terganggu hingga akhir tahun, bisa jadi produksi karet Indonesia yang diasumsikan 3.175.000 ton di 2015, tidak akan tercapai," kata Edy.

Sumber: Inilah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Akibat Kabut Asap Produksi Karet Menurun"

Posting Komentar