5 Fakta Pertumbuhan Muslim di Eropa


Banjir ratusan ribu imigran Muslim di Eropa hingga Tragedi Paris baru-baru ini telah menarik keingintahuan lembaga riset mengenai populasi Muslim di Eropa. Salah satu lembaga yang tertarik meneliti adalah Pew Research Center.

Pew Research Center baru-baru ini merilis lima fakta populasi Muslim Eropa dan seberapa cepat pengaruh Muslim berperan di beberapa negara Eropa. Adalah peneliti demografi di Pew Research Center, Conrad Hackett, yang melakukan riset tersebut. Dikutip dari Republika, inilah 5 fakta mengenai jumlah dan kecepatan pertumbuhan populasi Muslim Eropa.

1. Jerman dan Prancis memiliki populasi Muslim terbesar

Kedua negara, Jerman dan Prancis, adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di antara negara-negara anggota Uni Eropa lainnya. Pada 2010, ada 4,8 juta Muslim di Jerman. Jumlah ini merupakan 5,8 persen dari total penduduk di negara tersebut.

Di Prancis, terdapat populasi Muslim sebanyak 4,7 juta jiwa. Jumlah ini adalah 7,5 persen dari keseluruhan penduduk di negara tersebut.

Namun, kedua negara itu bukanlah pemilik populasi Muslim terbanyak di Eropa. Di Benua Biru, secara keseluruhan, populasi Rusia dari 14 juta Muslim (10 persen) adalah yang terbesar.

2. Populasi Muslim terus meningkat dari total populasi Eropa

Conrad Heckett, peneliti Pew Research Center, mengemukakan pertambahan populasi muslim yang terus meningkat di Eropa. "Dalam beberapa dekade terakhir, penduduk Muslim di seluruh Eropa tumbuh sekitar satu persen setiap dekade dari empat persen pada 1990 menjadi enam persen pada 2010," kata Hackett.

Pola ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2030. Saat itu terjadi, persentase populasi umat Islam diproyeksikan akan menjadi delapan persen dari populasi penduduk Eropa.

3. Muslim Eropa memiliki usia lebih muda dari populasi Eropa lainnya

Pada 2010, usia rata-rata umat Islam di seluruh Eropa adalah 32 tahun. Usia ini delapan tahun lebih muda dari rata-rata untuk semua orang Eropa yang pada tahun yang sama berusia 40 tahun.

Sebagai perbandingan, usia rata-rata orang yang tidak berafiliasi agama di Eropa, termasuk atheis dan agnostik, adalah 37 tahun. Sementara itu, usia rata-rata orang Kristen Eropa adalah 42 tahun.

4. Pandangan terhadap Muslim Eropa lebih bervariasi di banyak negara Eropa

Survei Pew Research Center yang dilakukan musim semi lalu menemukan bahwa mayoritas masyarakat di Prancis, Inggris, dan Jerman memiliki pandangan yang lebih positif terhadap umat Islam. Sementara itu di Spanyol, pandangan masyarakat terhadap Muslim relatif imbang. Tetapi, persepsi masyarakat terhadap Muslim di Italia, Yunani, dan Polandia relatif kurang baik.

"Pandangan tentang Muslim terikat dengan ideologi radikal dan moderat," ujarnya. Kesenjangan pandangan antara kelompok kiri dan kanan juga berperan besar di Prancis, Italia, dan Yunani. Sedangkan, perbedaan signifikan ditemukan di Spanyol dan Inggris.

5. Uni Eropa adalah rumah bagi sekitar 13 juta imigran Muslim pada 2010

Populasi Muslim asing yang ada di Jerman memang kebanyakan berasal dari imigran Turki. Namun, terdapat pula imigran kelahiran Kosovo, Irak, Bosnia Herzegovina, serta Maroko.

Selain itu, sekitar tiga juta jiwa Muslim kelahiran asing di Prancis sebagian besar dari bekas koloni negeri Napoleon. Bekas-bekas koloni Perancis tersebut adalah Aljazair, Maroko, dan Tunisia.

(Zulfian Prasetyo)

*Sumber: selasar.com



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Fakta Pertumbuhan Muslim di Eropa"

Posting Komentar