Rupiah Anjlok, 4000 Buruh Di Sidoarjo Kena PHK Massal

PHK massal semakin sering terjadi akibat jebloknya rupiah

intriknews.com Sidoarjo - Anjloknya rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat perekonomian nasional semakin terancam. Kebangkrutan berbagai perusahaan di Indonesia semakin banyak. Bahkan saat ini, tercatat sudah ada delapan perusahaan di Sidoarjo, Jawa Timur, yang gulung tikar sepanjang tahun ini. Sebagian besar perusahaan itu tutup karena dampak pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Itu perusahaan-perusahaan yang melapor ke kami, yang tidak lapor mestinya lebih banyak," kata Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Sidoarjo Totot Hargianto di kantornya seperti dilansir Tempo, Kamis, 3 September 2015.

Ia mengatakan dampak pelemahan rupiah sangat mempengaruhi perusahaan-perusahaan yang menggantungkan produksinya dari bahan baku impor. "Khususnya perusahaan plastik dan baja karena di situ banyak menyerap tenaga kerja," ujarnya.

Akibatnya, kata totot, ribuan buruh terpaksa dirumahkan. Dia memperkirakan ada sekitar 4.000 buruh yang di-PHK. "Dari PT Philips Indonesia saja sudah sekitar 3.000," ujarnya.

Selain itu, perusahaan lain yang sudah gulung tikar adalah PT Pamenang Teguh Sejati, PT Kolang Citra Abadi, PT Adi Kreasi Eka Prakarsa, PT Tri Cipta Buana Karsa, CV Dirgahayu, PT Rajawali Tanjungsari Engineering, dan PT Omega Plastik.

Kondisi melemahnya rupiah saat ini membuat Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Sidoarjo semakin gusar. Sebab, menurut mereka, 60 persen dari 3.000 perusahaan yang ada di Sidoarjo sebagian besar menggunakan bahan baku impor. Adapun sebagian perusahaan juga tak sanggup lagi membayar upah minimum secara penuh sesuai ketentuan yang berlaku.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Rupiah Anjlok, 4000 Buruh Di Sidoarjo Kena PHK Massal"

Posting Komentar