Foto: Riauaktual |
intriknews.com - Surabaya - Masyarakat banyak yang dikelabui penjual saat membeli daging ayam. Terkadang yang dijual adalah ayam tiren atau ayam berformalin.
Ketua Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Mustofa Helmi Effendi mengatakan, kewaspadaan saat membeli daging ayam maupun daging sapi sangat diperlukan.
Sebab, pedagang bisa jadi nakal dengan menyelipkan daging tidak segar itu di antara yang terlihat segar dan sehat. Ada ciri-ciri yang bisa dicermati untuk membedakan ayam tiren dan ayam segar. Pada ayam tiren, kata dia, ada bintik noda kemerahan di pucuk-pucuk sayap ayam.
Noda kemerahan tersebut menunjukkan, darah di pucuk-pucuk sel kapiler tidak terdistribusi dengan baik. "Distribusi darah tidak keluar karena ayam mati sebelum disembelih," terangnya.
Ayam tiren juga cepat membusuk. Saat dipegang, ada rasa lengket atau pliket. Warna dagingnya juga kebiruan. "Ada bau busuknya," katanya.
Dia mengakui, saat daging ayam tiren diiris, tidak ada bedanya dengan daging ayam segar. Kekenyalan daging juga sulit dibedakan. Kecuali, kalau ayam tiren sudah lama sekali, dagingnya tidak kesat lagi.
"Dagingnya nyenyek," tambahnya.
Masyarakat juga harus waspada saat membeli daging ayam. Jangan sampai membeli ayam berformalin. Ciri-ciri daging ayam berformalin, antara lain, dagingnya tidak dihinggapi lalat.
"Ada bau menyengat yang tidak disukai lalat. Jadi, lalat tidak mau mendekat," tuturnya.
Demikian pula pada daging sapi. Masyarakat harus tahu ciri-ciri daging sapi, daging babi, dan daging celeng agar tidak keliru membeli. Helmi menjelaskan, ciri utama daging babi adalah warnanya pucat. "Merah keputihan," lanjutnya.
Daging babi memiliki serat yang lembut dan banyak lemak. Jika daging ditekan, keluar air. "Memang bersifat eksudatif, keluar airnya," terangnya.
Sumber: JPNN
0 Response to "Ciri-ciri Ayam Tiren dan Ayam Berformalin"
Posting Komentar